Senin, 03 September 2007

Ada Apa dengan Si Entong ?


Kenalkah anda dengan Si Entong ? Kalau tidak kenal maka tanyakanlah pada anak anda pasti kenal !!! ya si entong merupakan suatu acara sinetron saat ini menjadi idola dan selalu dinanti oleh pemirsa televisi yang tayang di Stasiun TPI. Jangan terkejut kalau anda ingin nonton si Entong maka hampir 24 jam dalam sehari pasti acara tersebut tayang !heran ? jangan heran karena dari beberapa pengamatan, sinetron ini terbilang laris dan menduduki rangking yang tinggi acara pertelevisian. Perlu diketahui sinetron yang ditulis oleh Zainal Radar T , Ayesha Adam, dan Imam Salimy memang layak dan ok dari sisi hiburan, konyol, lucu dan bahkan terkadang bisa bikin senyum tersungging dan berakhir pada derai tawa. So Tanpa saya sadari dua anak saya begitu menyukai tokoh Si Entong;

Tapi bukannya saya menjadi senang bahagia atau gembira tapi saya takut dan sedih serta was-was; karena tayangan ini semakin lama tidak semakin meningkat dari sisi kualitas akan tetapi seakan hanya mengikuti pasar dan jauh dari mendidik serta kelihatan tidak konsisten pada tujuan awalnya, karena, menurut saya sinetron yang bergenre drama komedi religius, dimana sebagai bintang utamanya adalah Fachri (Entong), Adi Bing Slamet (Ustad Somad), Rheina Ipeh (Fatimah), Hafiz API (Salim) Ana Shierly (Mpok Lela) inin terlalu banyak kekurangannya pada sisi cerita untuk setiap episodenya dan sisi kelebihannya memang hanya sebatas lucu dan mengangkat budaya betawi itu saja.

Alkisah bahwa sinetron ini mengisahkan kehidupan Entong, anak lelaki berusia 12 tahun, anak semata wayang Fatimah. Ayahnya sih udah meninggal dunia. Penampilan Entong yang suka berpeci merah dan mengenakan kain sarung yang dikalungkan di lehernya ini punya guru ngaji, namanya Ustad Somad; dan layaknya anak-anak juga memiliki teman bermain dan ada satu teman bermain yang jahilnya minta ampun yaitu Memet dan geng-nya yaitu Udin, Ucup, dan Siti.

Rasa Was-was dan sedih saya terhadap sinetron ini yang juga merupakan beberapa kekurangnya adalah :

1. Banyak hal-hal yang tidak logis ditayangan ini, contoh-nya dari judul yang terlalu banyak memakai kata ajaib; dan setiap persoalan begitu mudah diatasi tidak membutuhkan kerja keras dan usaha; Sehingga mempengaruhi pola pikir anak-anak dalam menyikapi setiap keajaiban yang ditampilkan oleh Abunawas dari Betawi ini. Ban Bagi bapak atau Ibu hati-hati dengan ini

2. Tokoh Memet dan Mamake yang selalu memegang telinga; hal ini memberikan contoh tidak baik pada anak-anak toch.. karena si kecil sering membersihkan telinga-nya sendiri dan kalau ditanya katanya seperti Memet

3. Tokoh Ustads yang menurut saya belum pas diperankan oleh Adi Bing Slamet, karena setiap ada acara ngaji durasinya sangat singkat dan nggak ada sesuatu yang lebih dari sekedar dongeng dan kisah nabi;

4. Obrolan yang ditampilkan kerap kasar dan tidak mendidik anak-anak, terutama untuk Salim, Samin Mpok Lela dan Mamake Memet; bagaimana jika anak-anak menirukannya.

Jadi menurut saya tayangan Entong ini akan lebih bagus dan mengena jika sajian atau ide cerita yang realistis dan merupakan satu kehidupan nyata, bukannya memberikan gambaran yang irasional pada anak-anak; karena mayoritas penikmat acara ini adalah anak-anak; Maka tidak berlebihan jika tayangan Si Entong ini termasuk WARNING bagi anak-anak; dan jika dilakukan pembenahan pada beberapa sisi (minimal konsep dan alur cerita yang realistis dan/rasional saja) tentunya Si Entong akan menjadi salah satu pilihan sinetron terbaik saat ini. Dengan demikian diharapkan Si Entong dapat membentuk mental dan jatidiri anak bangsa, bukan sebaliknya merusak mental dan kepribadian anak bangsa.

Dan jika anak-anak kita tetap ingin melihat tayangan ini jangan biarkan menonton sendiri, dampingi anak tercinta dan jelaskan setiap hal yang janggal dan kurang mendidik pada tayangan ini.